Liturgical Calendar

WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM DOA MALAIKAT TUHAN 24 Juli 2016 : TENTANG KUNCI DOA KRISTIANI


Saudara dan saudari terkasih, selamat pagi,

Injil hari Minggu ini dibuka dengan adegan Yesus sedang berdoa sendirian, di tempat terpisah. Ketika Ia selesai, para murid bertanya kepada-Nya, "Tuhan, ajarlah kami berdoa". Dan Ia menjawab, "Apabila kamu berdoa, katakanlah: Bapa ...".

Kata ini adalah rahasia doa Yesus; ia adalah kunci yang Ia sendiri berikan kepada kita sehingga kita juga bisa masuk ke dalam hubungan dialog penuh kepercayaan dengan Bapa ini yang telah menyertai dan menopang hidup-Nya.

WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM DOA MALAIKAT TUHAN 17 Juli 2016 : TENTANG MEMUDARNYA SENI KERAMAHTAMAHAN


Saudara dan saudari terkasih, selamat pagi!

Dalam Injil hari ini, Penginjil Lukas menceritakan bahwa Yesus, ketika Ia berangkat ke Yerusalem, pergi ke sebuah kampung dan disambut di rumah dua orang kakak beradik : Maria dan Marta (bdk. Luk 10:38-42). Keduanya menyambut Tuhan, tetapi mereka melakukannya dengan cara yang berbeda. Maria duduk di dekat kaki Yesus dan mendengarkan sabda-Nya (bdk. ayat 39), sementara Marta sangat sibuk mempersiapkan berbagai hal. Pada suatu saat, ia berkata kepada Yesus, "Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku" (ayat 40). Dan Yesus menjawab, "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya" (ayat 41-42).

WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM DOA MALAIKAT TUHAN 10 Juli 2016 : TENTANG ORANG SAMARIA YANG BAIK

Saudara dan saudari terkasih, selamat pagi!

Hari ini, liturgi berbicara kepada kita tentang perumpamaan "Orang Samaria yang Baik", yang diambil dari Injil Lukas (10:25-37). Ia, dalam kisahnya yang sederhana dan inspiratif, menunjukkan sebuah cara hidup, yang di dalamnya pusat gravitasi bukanlah diri kita sendiri, tetapi orang lain, dengan kesulitan-kesulitan mereka, yang kita jumpai dalam perjalanan kita dan yang membuat kita mempertanyakan diri kita sendiri. Orang lain membuat kita mempertanyakan diri kita sendiri. Dan ketika orang lain tidak memiliki pengaruh ini pada kita, ada sesuatu yang tidak benar; sesuatu di dalam hati seperti itu bukan bersifat Kristen. Yesus menggunakan perumpamaan ini ketika berbicara kepada ahli Taurat tentang perintah ganda yang memungkinkan kalian masuk ke dalam hidup yang kekal : 'kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri' (ayat 25-28). "Ya - jawab ahli Taurat - tetapi, katakan kepadaku, "siapakah sesamaku manusia?" (ayat 29). Kita juga bisa mengajukan kepada diri kita sendiri pertanyaan ini : Siapakah sesamaku manusia? Siapakah yang aku kasihi seperti diriku sendiri? Kerabat-kerabatku? Sahabat-sahabatku? Orang-orang sebangsaku? Orang-orang yang seagama denganku? ... Siapakah sesamaku manusia?

WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM DOA MALAIKAT TUHAN 3 Juli 2016 : MENJADI ORANG KRISTEN ADALAH SEBUAH PERUTUSAN

Saudara dan saudari terkasih, selamat pagi!

Perikop Injil hari ini, yang diambil dari Injil Lukas bab 10 (ayat 1-12.17-20), membantu kita memahami apa yang diperlukan untuk memohon kepada Allah, "mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu" (ayat 2). "Para pekerja" yang dibicarakan Yesus adalah para misionaris Kerajaan Allah, sebab Ia sendiri "menunjuk tujuh puluh murid yang lain, lalu mengutus mereka berdua-dua mendahului-Nya ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungi-Nya" (ayat 1). Tugas mereka adalah memberitakan pesan keselamatan yang ditujukan bagi semua orang. Para misionaris selalu mewartakan pesan keselamatan kepada semua orang; tidak hanya para misionaris yang berangkat, bahkan kita, para misionaris Kristen yang mengatakan sebuah kata yang baik untuk keselamatan. Dan Roh Kuduslah karunia yang diberikan Yesus kepada kita ini. Pengumuman ini adalah mengatakan : Kerajaan Allah sudah dekat padamu" (ayat 9), karena Yesus telah "mendekatkan" Allah kepada kita; Allah menjadi salah seorang dari kita; dalam Yesus, Allah memerintah di tengah-tengah kita, kasih-Nya yang maharahim mengatasi dosa dan kesengsaraan manusia.